Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi Syarat Penerima Bansos, Maksudnya Ini Loh!

Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi Syarat Penerima Bansos, Maksudnya Ini Loh!

Setelah Jadi Pusat Perhatian, Kini Dedi Mulyadi Bantah Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Penerima Bansos-@folkative-Instagram

JAKARTA, SEMARAKNEWS.CO.ID - Beberapa hari belakangan ini nama Dedi Mulyadi menjadi pusat perhatian lantaran memberikan syarat penerima bansos yaitu menggunakan KB Vasektomi.

Dedi mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat yang dinilai keputusannya itu tidak masuk akal.

Akan tetapi, usai dirinya ramai menjadi perbincangan kini Dedi Mulyadi membantah dirinya memberikan syarat KB Vasektomi sebagai syarat untuk mendapatkan bansos.

BACA JUGA:Anak Sekolah Mulai SD sampai SMA Bisa Dapat Uang Tambahan dari Bansos PIP Ro450 Ribu hingga Rp1,8 Juta, Cek Syarat Penerima Bansos PIP

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dedi Mulyadi di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia.

“Tidak ada kebijakan vasektomi. Tidak ada. Tidak ada kebijakan itu,” kata Dedi di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia Jakarta Kamis 8 Mei 2025.

Dedi mengatakan program keluarga berencana (KB) memang menjadi bagian dari upaya pengendalian penduduk, namun bukan merupakan syarat wajib dalam penyaluran bansos. Ia menegaskan bahwa KB hanya bersifat imbauan, terutama bagi keluarga yang memiliki banyak anak.

“Bisa dilihat di media sosial saya. Media sosial saya adalah kepada penerima bantuan yang anaknya banyak, diharapkan berkeluarga berencana; dan berkeluarga berencana itu kalau bisa yang melakukan laki-laki. Dan tidak vasektomi saja kan, ada yang lain, ada pengaman,” katanya.

BACA JUGA:Klaim Sekarang! Link DANA Kaget Kamis 8 Mei 2025 Rp 90.000: Auto Masuk E-Wallet Kamu

Sebelumnya, Dedi memang sempat mengusulkan agar kepesertaan KB sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan mulai beasiswa hingga berbagai bansos dari provinsi.

Usulan ini disampaikan sebagai upaya menciptakan pemerataan distribusi bantuan serta menekan angka kelahiran yang dinilai memengaruhi tingkat kemiskinan.

Dedi menyebut rencana tersebut bertujuan agar pemberian bantuan pemerintah, termasuk dari provinsi, lebih merata dan tidak terfokus pada satu pihak atau satu keluarga saja.

"Jangan sampai kesehatannya dijamin, kelahirannya dijamin, tetapi negara menjamin keluarga itu-itu juga. Yang dapat beasiswa, yang bantuan melahirkan, perumahan keluarga, bantuan nontunai keluarga dia, nanti uang negara mikul di satu keluarga," ucapnya di Bandung, Senin, 28 April 2025. 

Sebagaimana informasi bahwa KB Vasektomi adalah metode kontrasepsi permanen pada pria yang dilakukan dengan memutus saluran sperma, sehingga sperma tidak bisa keluar saat ejakulasi dan mencegah terjadinya pembuahan. 

Temukan konten semaraknews.co.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya