Esensinya, makna gencatan senjata sangat bergantung pada kesepakatan spesifik antara pihak-pihak yang sedang bertikai.
Ini bukanlah istilah kaku; ia bisa bermanifestasi sebagai "jeda sementara" (truce) dari serangan, atau bahkan menjadi "perjanjian penghentian perang" (armistice) yang lebih formal.
Intinya, gencatan senjata adalah momen hening di tengah kegaduhan konflik, yang bentuk dan durasinya disepakati oleh mereka yang memegang senjata.
BACA JUGA:Pengantin Wanita di Lombok Viral Usai Ngaku Gadis Ternyata Janda 3 Kali, Keluarga Pria Geram
Meskipun sering dianggap sama, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelaskan adanya perbedaan penting antara "penghentian permusuhan" (cessation of hostilities) dan "gencatan senjata" (ceasefire).
Menurut PBB, penghentian permusuhan cenderung merupakan kesepakatan yang lebih informal untuk menghentikan pertempuran.
Ini bisa diibaratkan sebagai jeda yang lebih fleksibel tanpa terlalu banyak detail terikat.
Gencatan Senjata: Perjanjian yang Lebih Formal dan Terinci
BACA JUGA:Profil 5 Member ALLDAY PROJECT, Grup Co-ed Asuhan Agensi The Black Label
Di sisi lain, gencatan senjata umumnya bersifat lebih formal dan ditandai dengan perjanjian terperinci.
Dokumen ini secara spesifik menjabarkan berbagai aspek penting, seperti:
• Tujuan utama dari gencatan senjata itu sendiri.
• Proses politik yang akan menyusul setelah penghentian pertempuran.
BACA JUGA:Siap-siap War Tiket Fan Meeting Park Bo Gum di Indonesia, Intip Harga dan Tanggal Belinya!
• Waktu pasti dimulainya dan berakhirnya gencatan senjata.
• Wilayah geografis yang tercakup dalam kesepakatan.