Kyung-mi, yang tidak dapat mendengar suara teriakan atau peringatan, hanya bisa melihat visual dari kejadian itu.
Terkejut dan ketakutan, ia berusaha mencari pertolongan, namun situasi menjadi semakin berbahaya ketika Do-shik menyadari bahwa ada saksi mata.
Ia segera mengalihkan targetnya ke Kyung-mi.
BACA JUGA:Link Film 'The Raid 2': Perjalanan Gelap Seorang Polisi dalam Dunia Kriminal Jakarta
Sejak saat itu, dimulailah sebuah permainan kucing-kucingan yang menegangkan di tengah malam.
Kyung-mi harus melarikan diri dari Do-shik, yang kini memburunya dengan segala cara.
Kecacatan pendengarannya menjadi pedang bermata dua: ia terlindungi dari suara-suara menakutkan yang bisa membuatnya panik, namun pada saat yang sama, ia tidak bisa mendengar jejak langkah pembunuh, teriakan orang lain, atau peringatan bahaya di sekitarnya.
Ini membuat situasi semakin menakutkan dan tak terduga.
Do-shik adalah pemburu yang cerdik.
Ia menggunakan kecerdasan dan kelicikannya untuk memanfaatkan keterbatasan Kyung-mi.
Ia bahkan berani mendekati ibu Kyung-mi dan menyamar sebagai orang baik untuk mencari tahu keberadaan Kyung-mi.
Film ini dengan cerdik mengeksplorasi bagaimana Do-shik mencoba memanipulasi situasi dan orang-orang di sekitarnya untuk menangkap Kyung-mi.
BACA JUGA:Karismanya Nggak Main-Main, Ini Rekomendasi Drama Son Suk-Ku yang Ceritanya Nendang Banget!
Kyung-mi harus mengandalkan indra visualnya yang tajam, intuisi, serta kecerdasannya untuk bertahan hidup.
Ia mencoba menggunakan lingkungan sekitarnya, seperti lampu lalu lintas, pantulan di kaca, atau getaran di tanah, sebagai petunjuk untuk menghindari Do-shik.